Indeks dolar AS pada Rabu petang 2 Juni 2021 menguat dari level terendah 5 bulan terhadap beberapa mata uang utama lainnya, dimana pelaku pasar terlihat masih terus mempertimbangkan bahwa Federal Reserve akan mengubah kebijakan-kebijakannya lebih cepat dari yang diharapkan setelah rilis data PMI kemarin.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,13% menjadi 89,935. Sementara, Pair EUR/USD turun tipis 0,02% pada 1,2210. Pair GBP/USD naik 0,17% menjadi 1,4169. dan Pair USD/JPY menguat 0,15% menjadi $109,62.
Seperti diketahui, Institute for Supply Management (ISM) merilis pada Selasa awal juni bahwa Purchasing Manager’s Index (PMI) sektor manufaktur AS berekspansi ke indeks angka 61.2 di bulan Mei, melebihi ekspektasi 60.8 setelah bulan sebelumnya mencetak angka 60.7. Namun, data juga menunjukkan kurangnya pasokan dan kendala tenaga kerja.
Ahli strategi mata uang senior ‘Shinichiro Kadota, di Barclays di Tokyo, mengatakan kepada Reuters bahwa pergerakan dolar menjadi fokus saat pandangan pasar terbagi.
Beberapa pejabat The Fed bersikukuh tekanan harga akan bersifat sementara, Sedangkan sebagian investor tetap khawatir bahwa potensi inflasi yang berisiko tidak terkendali pada akhirnya akan memaksa bank sentral untuk mengubah kebijakan moneter yang dovish saat ini, lebih awal dari yang diperkirakan.
Sementara itu, pelaku pasar terus memantau laporan ketenagakerjaan AS (NFP, Average Hourly Earnings, Unemployment Rate) yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mencari petunjuk lebih lanjut terhadap pergerakan ekonomi AS kedepan.