Indeks dolar AS pada Kamis 9 Juni 2022 menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya, menjelang pertemuan European Central Bank (ECB) yang telah memberi pertanda pengetatan kebijakan moneternya dan bank-bank sentral global mulai merespon inflasi yang di alami.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,49% menjadi 103,047. Sementara, Pair EUR/USD melemah 0,61% pada 1,0649. Pair GBP/USD naik tipis 0,24% pada 1,2508. dan Pair USD/JPY melemah tipis 0,08% menjadi $134,13.
Bank-bank sentral dunia mulai merespons inflasi dengan pengetatan kebijakan-kebijakan moneter, yang sempat sangat longgar pasca pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Bank sentral India menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,90% untuk bulan kedua berturut-turut, dan pada hari Selasa langkah serupa dilakukan oleh Reserve Bank of Australia.
Federal Reserve AS juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pekan depan dan pada bulan Juli.
Sementara, European Central Bank akan bertemu pada hari Kamis dan diperkirakan akan menaikan suku bunga bulan depan.
Bank sentral ECB diperkirakan akan mengumumkan akhir dari program pembelian aset yang sudah berjalan lama. Juga, membuka jalan bagi kenaikan suku bunga pertama dalam lebih dari satu dekade bulan depan.
Pertemuan ECB “akan menimbulkan banyak pertanyaan mengapa pengetatan tertunda dan apakah kenaikan suku bunga 25 bps pada Juli adalah sesuai kesepakatan atau jika ada ruang untuk lebih, Kata analis di ING mengatakan dalam catatan.
Kenaikan diperkirakan sebesar 25 basis poin pada bulan Juli dan September, meningkatkan suku bunga deposito dari -0,5% saat ini, adalah ekspektasi konsensus saat ini. Tetapi ada banyak ketidakpastian seputar ukuran kenaikan dan laju pengetatan di masa depan, utamanya dengan inflasi yang saat ini berjalan empat kali lipat lebih dari target jangka menengah bank sentral sebesar 2%.