Pada pembukaan perdagangan sabtu pagi (13/04), Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya karena tanda-tanda membaiknya perekonomian dan stabilisasi ekonomi di China pada musim pelaporan laba perusahaan-perusahaan AS mendorong permintaan terhadap aset-aset berisiko.
Dikutip dari Antaranews, Akhir pekan Sabtu 13 April 2019, kata para analis. Keinginan investor terhadap mata uang berisiko mendapat dorongan setelah adanya data China yang menunjukkan ekspor berbalik naik pada bulan kemarin, seiring impor yang lebih lemah, dan laporan penurunan lain dalam perkiraan pertumbuhan Jerman.
Harga-harga impor AS naik sekitar 1 persen pada bulan februari, menyusul kenaikan 0,6 persen pada bulan Maret lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat 12 April 2019. Kenaikan pada Maret dan Februari didorong oleh kenaikan harga bahan bakar.
Kata departemen, harga-harga untuk ekspor AS meningkat 0,7 persen untuk bulan kedua secara berturut-turut pada Maret, disumbang oleh harga-harga pertanian dan nonpertanian.
Sabtu 13 April 2019. Indeks dolar AS, yang diukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sekitar 0,22 persen menjadi 96,9714 pada penutupan perdagangan.
Pada akhir perdagangan hari ini, Pairs EUR/USD naik di kisaran 1,1295 dari sesi sebelumnya di 1,1255 dan pada pasangan GBP/USD juga turun di kisaran 1,3077 dari sesi sebelumnya 1,3056. sedangkan untuk pasangan AUD/USD turun menjadi 0,7172 dari sesi sebelumnya di 0,7118.