Indeks dolar AS pada Senin petang 09 Januari 2023 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, ditengah trader masih mencerna kembali jalur kenaikan suku bunga AS setelah rilis data pekerjaan minggu lalu.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah sebesar 0,73% menjadi 102,885. Sementara, Pair EUR/USD menguat 0,90% pada 1,0739. Pair GBP/USD naik 0,74% menjadi 1,2182. dan Pair USD/JPY merosot 0,11% menjadi $131,93.
Trader saat ini sedang memperhitungkan langkah bank sentral AS dalam menurunkan kebijakan pengetatan moneter agresifnya, dengan kenaikan sebesar 25 basis poin secara luas diharapkan pada bulan Februari, turun dari kenaikan 50 basis poin pada bulan Desember.
Hal ini menyusul adanya laporan pekerjaan resmi bulanan AS pada hari Jumat, yang menunjukkan nonfarm payroll meningkat 223.000 pekerjaan yang relatif turun pada bulan Desember. Sedangkan pendapatan rata-rata per jam naik 0,3%, lebih kecil dari bulan sebelumnya sebesar 0,4%.
Adapun, Aktivitas industri jasa AS pada bulan Desember berkontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun, bukti masih banyak ekonomi yang melambat.
Sementara itu, Ekspektasi terhadap greenback naik menjadi 30.457 kontrak minggu lalu, tingkat terbesar sejak Agustus 2021, menurut data dari Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC) untuk delapan pasangan mata uang yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Hal ini membawa Indeks harga konsumen AS pada hari Kamis untuk bulan Desember menjadi fokus utama, pasalnya apa pun sinyal bahwa tekanan harga terus turun akan memperkuat pandangan bahwa The Fed mendekati akhir siklus pengetatan paling agresif dalam beberapa dekade.