Harga emas menguat pada perdagangan Rabu petang 8 Juni 2022, ditengah kekhawatiran inflasi yang meningkat dan imbal hasil treasury juga mendorong penguatan terhadap logam mulia.
Harga Emas berjangka AS menguat sebesar 0,48% menjadi $1.860,90 per ons. Sedangkan, Perak menguat tipis 0,05% menjadi $22,184 per ons.
“Emas menguat didukung oleh meningkatnya kekhawatiran akan inflasi, yang secara historis merupakan elemen bullish bagi logam mulia. Tetapi trader emas cenderung membaca kebijakan moneter bank sentral yang dinilai sebagai pedang bermata dua, kata ‘Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Kenaikan suku bunga dari Bank central Australia (Reserve Bank of Australia) sebesar 50 basis point, telah menambah kekhawatiran akan inflasi.
Selain itu, European Central Bank (ECB) juga akan melakukan pertemuan kebijakan moneter pada Kamis. Meskipun ‘Christine Lagarde, presiden ECB, sempat mengisyaratkan kebijakan suku bunga nol persen, namun pada pertemuan besok pelaku pasar memperkirakan ECB masih akan tetap mempertahankan suku bunga di kisaran nol persen.
Meskipun emas dianggap sebagai salah satu lindung nilai serta lawan inflasi, Namun, suku bunga yang tinggi bisa meredupkan daya tarik terhadap emas.
Fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi AS yang akan diumumkan hari Jumat mendatang, Sebagai petunjuk langkah apa yang akan diambil Federal Reserve AS pada rapat Federal Open Market Committee pada tanggal 14-15 Juni mendatang.