Harga logam mulia pada kamis malam 17 September 2020 melemah, Pasca Federal Reserve AS tidak memberikan petunjuk tentang stimulus lanjutan guna memacu inflasi dan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.
Harga Emas berjangka AS melemah sebesar 1,01 % menjadi $ 1.951.90 per ons. Sedangkan, XAU/USD melemah 0,83% menjadi $ 1.944,21. dan Perak merosot sebesar 0,78% menjadi 27.262.
Emas telah bergerak dari level bawah $ 1.200 menuju $ 1.900 lebih, cukup banyak tekanan yang telah dilalui emas dan harus ada kumpulan risiko yang lebih besar sehingga dapat mempengaruhi pasar keuangan. ungkap ‘Carsten Menke’ Analis Julius Baer, sebagaimana dikutip Reuters.
‘Pasar emas agak meredup dengan kurangnya prospek stimulus lanjutan atau langkah-langkah mengenai rencana Fed untuk memacu inflasi. Tambahnya Menke.
Akan tetapi, Federal Reserve berjanji untuk mempertahankan suku bunga lebih rendah mendekati level nol sampai inflasi berada di jalur target 2%, untuk beberapa waktu kedepan.
Suku bunga lebih rendah mendekati level nol secara global dapat dirasakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, dan telah membantu mendorong harga emas memperoleh sekitar 28% sepanjang tahun ini.
Disisi lain, Pandemi virus corona belum berakhir dan terus menekan ekonomi global, meskipun uji coba vaksin potensial, yang dilakukan menjelang akhir tahun menimbulkan beberapa optimisme.