Sabtu pagi ( 09 Maret 2019 ) Harga minyak dunia turun sekitar 1%, setelah adanya rilis data pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan, sehingga memberikan dampak kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global dan menurunnya permintaan minyak.
Dengan tingginya pasokan minyak AS juga mempengaruhi pasar, pada minyak mentah berjangka Brent pengiriman pada bulan Maret turun USD 0,56 atau 0,8%, menjadi USD 65,74 per barel. sedangkan patokan international minyak brent naik 1% untuk minggu ini.
Sedangkan pada bulan Februari Pertumbuhan pekerjaan AS hampir terhenti, hanya menciptakan sekitar 20.000 pekerjaan di sektor konstruksi dan beberapa sektor lainnya di tengah kontraksi dalam penggajian (pay roll).
Laporan ini membuat minyak berjangka dan pasar saham As turun.
Pada Pasar keuangan juga ikut terkena imbas setelah komentar dari Presiden ECB (Bank Sentral Eropa) Mario Draghi pada Kamis (7/3/2019) yang mengatakan ekonomi Eropa sedang berada dalam pelemahan yang berkelanjutan.
kata AnalisTeknis di United-ICAP Brian LaRose, Sabtu (9/3/2019), Jika melihat pasar ekuitas terus mengalami penurunan, imbasnya juga akan menyeret harga-harga energi lebih rendah.
Melemahnya ekonomi AS dan Eropa terjadi ketika di Asia juga pertumbuhannya sedang melambat. Ekspor di negara China pada bulan Februari dalam bentuk mata uang dolar AS pun turun 21% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir, Meleset lebih buruk dari perkiraan para analis. Sementara untuk impor turun 5,2%.
Sejauh ini di negara china permintaan minyak telah bertahan, di mana pada impor minyak mentah mencapai di atas 10 juta barel per hari. Namun, pertumbuhan ekonomi yang melambat dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan dapat menekan harga.