Ada banyak cara berinvestasi di bidang keuangan yang dapat Anda terapkan. Antara lain membuat atau membuka tabungan, reksadana, menanamkan modal, deposito, hingga membeli saham dari perusahaan-perusahaan tertentu. Sayangnya, sebagian besar pemula atau orang-orang yang tidak sabar dan hanya berorientasi pada keuntungan kerap melakukan kesalahan-kesalahan yang membuatnya rugi. Agar Anda terhindar dari kerugian, waspadai daftar kekeliruan yang sering terjadi kala seseorang mulai berinvestasi di bidang keuangan.
Berikut ini 6 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Berinvestasi di Bidang Keuangan
1. Tidak Memiliki Tujuan Berinvestasi
Terjun ke dunia investasi tanpa memiliki tujuan sama bahayanya dengan mengendarai mobil tanpa setir. Setidaknya, ada empat alasan seseorang ingin melakukan investasi: takut atau hanya ikut-ikutan, Anda harus menentukan tujuan berinvestasi sebelum bertindak lebih lanjut, sebab tujuanlah yang akan memotivasi dan menguatkan Anda saat bertemu masalah.
Baca Juga : Cara investasi saham secara online bagi pemula
2. Tidak Punya Rencana Jangka Panjang
Selain tujuan, rencana juga sangat dibutuhkan seseorang yang ingin berinvestasi. Namun, belum banyak orang yang menyadari pentingnya rencana jangka panjang. Sebab, rancangan akan berpengaruh juga pada jumlah keuntungan yang akan Anda dapatkan. Jika Anda memasang rencana jangka pendek, maka laba yang didapatkan pun jangka pendek pula.
3. Menyimpan Investasi di Satu Tempat
Jangan menaruh telor hanya di satu keranjang adalah salah satu wejangan dalam berinvestasi. Pasalnya, kalau Anda menaruh seluruh investasi di satu tempat akan memberikan dampak menyeluruh saat Anda mendapat kerugian. Maka, kesalahan dalam menerapkan cara berinvestasi di pasar uang ini harus dihindari. Usahakan untuk meletakaan investasi di beberapa lokasi.
4. Terlalu Berani Mengambil Risiko Besar
Percaya diri memang diperlukan, tetapi kalau terlalu tinggi dan membuat Anda nekat akan mengundang kerugian pula. Hal ini pun akan terjadi kalau Anda terlampau percaya diri sampai berani mengambil satu atau beberapa risiko besar di dunia investasi. Sebelum mengambil tindakan, sebaiknya kontrol emosi dan pikirkan kembali dampak yang akan Anda dapatkan dari perbuatan tersebut.
Baca Juga : Faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang dalam forex
5. Mental atau Cara Pikir yang Kampungan
Kala krisis keuangan terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia tahun 1998, rupanya masih ada yang sempat berpesta-pora dalam menghadapi situasi sulit tadi. Bahkan beberapa negara yang mengalami surplus pun melakukan hal yang sama. Dalam situasi apa pun jangan lupa untuk berinvestasi, Anda harus menyikapinya dengan bijak dan tenang. Hindari tindakan gegabah yang dapat mengacaukan situasi.
6. Level Keberanian yang Masih Rendah
Terakhir, level keberanian yang masih sangat rendah pun mengancam para investor yang akan maju ke dunia keuangan atau investasi di pasar modal. Manfaatkan waktu Anda dengan mempelajari materi dan mempraktikannya langsung di lapangan. Jangan lupa juga untuk memahami cara berinvestasi di dunia keuangan pada pakarnya agar Anda siap menghadapi situasi sulit.
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini: