Sterling Jatuh Imbas Pertumbuhan Upah yang Menurun

Sterling mencapai level terendahnya dua minggu pada perdagangan hari Selasa kemarin, karena data ketenagakerjaan Inggris menunjukkan pertumbuhan upah pada kuartal yang berakhir Maret lebih rendah dari yang diharapkan, menandakan kemungkinan dimulainya periode yang bergejolak untuk ekonomi yang lebih luas.

Sterling Jatuh Imbas Pertumbuhan Upah yang Menurun

Upah di Inggris telah tumbuh pada tingkat yang kuat selama setahun terakhir, Akan tetapi pada kuartal pertama 2019 melambat menjadi 3,2 persen, data menunjukkan, lebih rendah dari prediksi 3,4 persen dan turun dari pembacaan sebelumnya sebesar 3,5 persen.

Data juga menunjukkan pada pertumbuhan lapangan kerja kian melambat menjadi 99.000, jauh di bawah perkiraan rata-rata 135.000 dalam jajak pendapat para ekonom.

Sterling tergelincir pada hari Selasa ke level terendahnya dalam dua minggu turun 0,3 persen di $ 1.2909, terhadap euro sedikit turun di 86,80.

Pertumbuhan upah di Inggris mendekati level tertinggi pasca-krisis, tetapi beberapa tanda peringatan dini telah menunjukkan bahwa pasar memasuki periode yang bergejolak,” kata James Smith, seorang ekonom di ING.

Ekonom ING tidak begitu mengharapkan kenaikan suku bunga dari Bank of England di tahun ini, meskipun komentar baru-baru ini dari Gubernur Mark Carney menyarankan langkahnya tidak boleh dikesampingkan.

Bank of England telah mengatakan bahwa kenaikan suku bunga akan bergantung pada pertumbuhan upah yang kuat sehingga mendorong inflasi.

Pasar uang mengharapkan satu kenaikan suku bunga di pertengahan pertama tahun 2020.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment