Dolar AS Turun Meski Ekonomi Terus Tumbuh Lebih Baik

Pada pembukaan perdagangan Sabtu pagi 27 April 2019, Mata uang dolar AS terus turun terhadap mata uang mayor utama lainnya, meski ekonomi AS tumbuh lebih baik. karena investor mencerna adanya data PDB (produk domestik bruto) Amerika Serikat yang sedang diawasi secara ketat.

Sedangkan, Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah masih menguat di perdagangan pasar hari ini di Rp.14.186,50 Rupiah 

Ekonomi AS yang tumbuh pada tingkat tahunan 3,2% dari rilis Data Departemen Perdagangan di kuartal pertama 2019, Tidak dapat mengangkat mata uang dolar Amerika Serikat ke posisi lebih baik. Peningkatan kecepatan pertumbuhan ekonomi AS sebagian besar didorong oleh ekspor yang tinggi dan investasi untuk persediaan swasta, menurut laporan departemen.

Laporan Produk Domestik Bruto triwulanan telah menunjukkan indeks harga untuk pengeluaran pada konsumsi pribadi (PCE) meningkat pada tingkat 0,6 persen di kuartal pertama, dibandingkan pada kuartal sebelumnya hanya 1,5 persen.

Harga inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang fluktuatif, naik menjadi 1,3 peren. Sebagai batas ukuran inflasi keseluruhan, indeks harga PCE adalah referensi penting bagi para pejabat The Fed ketika akan membuat keputusan kebijakan. Namun pakar ekonom khawatir akan kurangnya momentum dalam negeri yang dapat menyeret turun pertumbuhan pada waktu yang akan mendatang.
Para investor juga telah memperhatikan komponen pada angka inflasi, yang tidak begitu optimis.

Indeks dolar AS, yang diukur greenback terhadap enam mata uang mayor utama, Melemah sekitar 0,21 persen menjadi 98,0011 pada akhir perdagangan. Sedangkan euro naik di kisaran 1,1154 dolar AS dari sesi sebelumnya di level 1,1128 dolar AS, dan pound Inggris naik di kisaran harga 1,2925 dolar AS dari sesi sebelumnya 1,2893 dolar AS. Dolar Australia juga naik di kisaran harga 0,7039 dolar AS dari sesi sebelumnya di 0,7010 dolar AS.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment