Indeks dolar AS pada Kamis 13 Mei 2022 menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya, ditengah kekhawatiran bahwa upaya bank sentral untuk menurunkan inflasi yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan daya tarik mata uang safe-haven.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,79% menjadi 104,920. Sementara, Pair EUR/USD melemah 1,38% pada 1,0366. dan Pair USD/JPY menguat 0,76% menjadi $129,30.
Dolar, Saingan safe-haven meroket ke level tertinggi 20 tahun membuat rontok harga emas karna terlihat kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, didukung kekhawatiran kebijakan moneter yang lebih ketat untuk meredakan lonjakan inflasi yang berpotensi memukul ekonomi global.
Sementara, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal mingguan naik ke level tertinggi dalam tiga bulan, meskipun pasar tenaga kerja tetap menjadi patokan kekuatan ekonomi AS.
Adapun, Indeks harga produsen melambat tajam di bulan April ke peningkatan 0,5% dari bulan sebelumnya yang mengalami kenaikan sebesar 1,6%, sebagian berkat penurunan tajam dalam produk energi.
Dalam 12 bulan hingga April, PPI meningkat 11,0% setelah berakselerasi 11,5% di bulan Maret dan di atas perkiraan peningkatan 10,7%.
“PPI sedikit bervariasi menjadi sedikit kurang dari yang diharapkan hari ini tetapi secara keseluruhan masih banyak yang perlu dikhawatirkan, jika S&P mengalami aksi jual lagi itu akan secara luas mendukung dolar, kata ‘Erik Bregar Director, FX & Precious Metals Risk Management di Silver Gold Bull Inc di Toronto.
Sebelumnya, pada pekan lalu The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, kenaikan terbesar dalam 22 tahun, investor terus mencermati seberapa agresif jalur kebijakan bank sentral nantinya. Menurut Alat FedWatch CMEEk, epektasi terus diperhitungkan untuk kenaikan setidaknya 50 basis poin pada pertemuan bank sentral selanjutnya pada Juni.