Harga emas pada perdagangan sepekan terakhir mengalami penguatan meski ekonomi global di guncang virus corona dan diprediksi perekonomian global di tahun ini akan berkontraksi atau minus.
Dikutip dari CNBC, Harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan sepekan ini menguat sebesar US$ 4,17 atau 0,24% ke level US$ 1.774,79 per ounce. pada penutupan dini hari tadi.
Naiknya harga emas dunia tersebut didorong oleh meningkatnya kekhawatiran akibat penyebaran virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi secara global yang dapat berpotensi pada resesi. Hal tersebut membuat investor berburu aset yang aman atau safe haven seperti logam mulia.
Sementara, rilis terbarunya oleh International Monetary Fund (IMF) memperkirakan bahwa perekonomian global di tahun ini akan terjadi kontraksi atau minus sebesar 4,9% lebih besar ketimbang prediksi pada bulan April lalu minus 3%. Itu artinya, resesi perekonomian global yang terjadi di tahun ini bisa semakin dalam.
Emas juga mendapat sentimen positif oleh rencana stimulus besar-besaran dari beberapa negara dan kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh beberapa bank sentral di seluruh dunia.
Langkah stimulus besar-besaran inilah yang dapat mendorong harga emas, karena logam mulia dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan jatuhnya nilai mata uang. Emas adalah investasi yang cukup menarik ketika terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi.