Harga minyak pada perdagangan awal pekan Senin 25 Februari 2020 waktu setempat turun. Setelah kekhawatiran perlambatan permintaan minyak mentah global, yang terus di bayang-bayangi penyebaran virus corona (COVID-19).
Dikutip dari Reuters, Harga Minyak Brent Berjangka turun 2,20 dolar atau 3,8 %, pada 56,30 $ per barel. Sementara, Minyak West Texas Intermediate (WTI) AS turun sebesar 1,95 $ atau 3,7 % menjadi 51,43 $ perbarel.
Jumlah total korban yang meninggal dunia akibat COVID-19 terus bertambah, dengan 12 korban meninggal di Iran, delapan korban meninggal di Korea Selatan, tujuh korban meninggal di Italia, tiga korban meninggal di kapal pesiar Diamond Princess, dua korban meninggal di Hong Kong, serta satu korban meninggal di Jepang, Taiwan, Perancis, dan Filipina.
Jumlah kasus penyebaran COVID-19 secara global mencapai 79.773 kasus. Kasus penyebaran baru sudah mencapai Kuwait, Bahrain, Oman, dan Irak.
Sementara, Cina melaporkan adanya peningkatan infeksi virus covid-19 pada hari Selasa, sebanyak 508 kasus dibandingkan dengan 409 kasus pada hari sebelumnya.
Sekitar 2.700 orang tewas di Cina dan ekonomi negara tersebut lumpuh karena tindakan penguncian yang diberlakukan untuk mencegah menghentikan penyebaran virus.
Italia dan Korea Selatan sekarang mulai menggunakan taktik yang sama untuk memadamkan wabah mereka.
“Lonjakan kasus yang terjadi di luar China dapat meningkatkan risiko perlambatan ekonomi secara global kuartal 1 pada tahun 2020 yang lebih tajam,” kata analis CBA Kim Mundy. “Itu juga meningkatkan risiko gangguan ekonomi lebih berkepanjangan.”