Harga minyak pada hari rabu 14 agustus 2019 Anjlok karena rilis data ekonomi cina yang mengecewakan dan naiknya persediaan minyak mentah AS, menghapus sebagian dari keuntungan yang tajam pada sesi sebelumnya setelah AS mengatakan akan menunda tarif impor atas produk Cina sehingga meredakan ketegangan perdagangan.
Minyak Mentah Brent turun 0.8% pada $60.84 per barel pada 06:39 GMT, setelah sebelumnya pada hari Selasa naik 4.7%, persentase kenaikan terbesar sejak bulan Desember tahun lalu. Sementara, Minyak Mentah WTI Berjangka merosot 1,3% ke $56,38.
Cina merilis data yang tanpa terduga mengalami pelemahan untuk bulan Juli, termasuk terjadinya penurunan yang mengejutkan di dalam pertumbuhan hasil industri, yang menggaris bawahi terjadinya kerusakan ekonomi yang semakin melebar ditengah meningkatnya perang dagang dengan Amerika Serikat.
Analis pasar di CMC Markets, Margaret Yang” mengatakan memburuknya hasil industri dan belanja konsumen Cina menunjukkan fundamental yang tidak bagus dan permintaan pada energy kemungkinan berada di dalam tekanan.
Harga benchmark minyak mentah menguat pada hari Selasa setelah sebelumnya Presiden AS menunda tenggat waktu pada tanggal 1 September untuk pengenaan tarif impor atas sebagian dari produk 10% yang telah mempengaruhi sekitar setengah dari daftar target $300 miliar barang-barang Cina.
Menteri perdagangan Cina pada hari Selasa mengatakan, bahwa para pejabat perdagangan AS dan Cina berbicara lewat telepon dan setuju untuk berbicara lagi dalam waktu dua minggu.
Data dari industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentak AS tanpa terduga naik pada minggu lalu. Persediaan minyak mentah mengalami peningkatan sebesar 3.7 juta barel mejadi 443 juta, dibandingkan dengan ekspektasi para analis akan penurunan 2.8 juta barel.