Harga Minyak Jatuh ditengah Konflik Timur Tengah

Harga minyak pada perdagangan rabu mengalami pelemahan di tengah upaya dari Arab Saudi dalam melakukan segala kekuatannya untuk pencegahan terjadinya konflik lebih lanjut antara Iran dan AS.

Dalam sebuah pernyataan kabinet, Arab Saudi akan melakukan segala upayanya untuk mencegah perang semakin meluas, dalam pernyataannya pemerintah Arab Saudi berkomitmen untuk menjaga stabilitasnya pada pasar agar mencapai keseimbangan harga (minyak).

Harga Minyak Tertekan Imbas Dari Pasokan AS yang Meningkat

Harga Minyak Mentah WTI Berjangka AS turun 0,9 persen pada harga $62,58. Sementara untuk Minyak Mentah Brent Berjangka melemah 0,6 persen di $71,72.

Organisasi melakukan kerjasama Ekonomi dalam Pembangunan telah memangkas estimasi pertumbuhan secara global pada tahun 2019 menjadi 3,2 persen, dari sebelumnya 3,3 persen dan perang dagang antara china dan AS adalah bentuk ancaman paling dominan terhadap prospek pertumbuhan.

Harga minyak berjalan di antara keuntungan dan kerugian pada bulan ini karena pelaku pasar menilai sinyal yang bertentangan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya.

Di sisi lain, Menteri Energi Rusia Alexander Novak memberikan komentar tentang OPEC yang perlu merubah kesepakatan produksi saat ini dan perlu untuk menurunkan harga minyak. Serta, penghapusan kebutuhan yang berlebihan pada target saat ini, Alexander Novak juga menambahkan langkahnya untuk lebih efektif dalam pengurangan output pada paruh kedua tahun ini.

American Petroleum Institute menyatakan stok minyak mentah AS meningkat sekitar 2,4 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan perkiraan analis yang menyatakan akan terjadi penurunan sekitar 599.000 barel.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment