Harga Minyak turun sekitar 2,5% per barel pada hari Kamis, terbebani oleh naiknya produksi minyak mentah AS dan melemahnya permintaan pasar ekuitas di wilayah tersebut serta terjadi badai di Teluk Meksiko.
Dikutip dari Reuters, Minyak mentah Brent berjangka ditutup turun $ 1,73, atau 2,7% pada $ 61,93 per barel. Sementara, Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah $ 1,48 per barel, atau 2,6% pada $ 55,30.
Para pelaku pasar mengatakan pada hari Kamis, Prospek jangka panjang untuk minyak juga telah tumbuh semakin bearish. Spekulan telah keluar dari posisi opsi yang bisa memberikan paparan harga yang lebih tinggi dalam beberapa tahun mendatang, kata mereka.
“Reaksi harga minyak pada hari Kamis menunjukkan sekali bahwa konflik di Timur Tengah masih jauh dari terpecahkan dan ketegangan dapat meningkat kapan saja,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
“Karena minyak terus mengalir, harga cenderung naik hanya sementara,” tambah Staunovo.
Sebelumnya harga minyak juga telah jatuh pada hari Rabu sebagai tanggapan terhadap kenaikan tajam stok produk-produk AS seperti bensin yang menunjukkan melemahnya permintaan selama beberapa bulan terakhir. Data dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan penarikan lebih besar dari yang diperkirakan dalam stok minyak mentah pekan lalu.