Harga minyak pada penutupan perdagangan kemarin Rabu 22 Juli 2020 Melemah, Karena stok persediaan minyak mentah Amerika Serikat mengalami kenaikan secara tak terduga. Selain itu, minyak juga mendapat tekanan dari naiknya kembali ketegangan antara AS dan China.
Dikutip dari Reuters, Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS turun 56 sen atau 1,3 % menjadi $41,36 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka melemah 55 sen atau 1,2% menjadi $43.77 per barel.
Administrasi Informasi Energi melaporkan untuk persediaan minyak mentah dan sulingan Amerika Serikat mengalami kenaikan secara tak terduga dalam sepekan Sebesar 4,9 juta barel menjadi 536,6 juta barel. Produksi minyak AS naik menjadi 11,1 juta barel per hari.
Kenaikan stok persediaan terjadi di tengah melemahnya permintaan bahan bakar dalam sepekan terakhir. Hal ini karena wabah virus corona mulai menghambat konsumsi bahan bakar di AS.
Disisi lain, Melemahnya harga minyak juga tertekan adanya pertikaian baru antara Gedung Putih dan Beijing. Amerika Serikat di kabarkan meminta konsulat China di Houston untuk segera ditutup. Menurut salah satu sumber, China pun telah merespon dengan mempertimbangkan untuk membalas, dengan menutup konsulat AS di Wuhan.