Harga minyak pada perdagangan Jum’at 10 Juli 2020 melemah, Dipicu kekhawatiran pemberlakuan kembali pembatasan wilayah menyusul adanya lonjakan kasus covid-19 di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang terus menekan permintaan bahan bakar.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS turun 1,82 % menjadi $38,90 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka melemah 1,44% menjadi $41,76 per barel.
Lonjakan kasus baru virus corona pada minggu ini di Amerika Serikat, menimbulkan kekhawatiran investor di saat para analis mengharapkan perekonomian dan permintaan bahan bakar bisa kembali pulih dari pandemi covid-19.
Kasus baru virus corona di Amerika Serikat yang dilaporkan pada hari Kamis mencapai 60.500 dan ini merupakan catatan kenaikan tertinggi harian baru bahkan di seluruh dunia mulai merebaknya kembali wabah virus ini.
Sementara, Data Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan bahwa pasokan minyak mentah di AS naik hampir 6 juta barel pada pekan lalu melebihi perkiraan analis yang memperkirakan penurunan 3 juta barel.
Disisi lain, Pelaku pasar terus memantau perkembangan para produsen minyak global atau yang sering disebut OPEC+ untuk memangkas outputnya. Pada Juni lalu, untuk tingkat kepatuhan OPEC telah mencapai 105% lebih baik dari bulan Mei.
Pemangkasan ekstra yang dilakukan Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab turut mendorong keberhasilan ini. dan membaiknya kepatuhan Iraq serta Nigeria juga turut menjadi kabar baik.
Mulai bulan depan, OPEC+ dan sekutunya rencananya akan memangkas produksi minyaknya sebesar 7,7 juta barel per hari hingga akhir tahun ini. Jika kasus virus corona terus mencetak rekor kenaikan secara global dan pembatasan wilayah kembali diterapkan maka pasar akan tertekan lagi dan permintaan bahan bakar minyak secara otomatis anjlok.