Sterling melonjak pada perdagangan hari Jumat karena investor berharap terjadi kesepakatan Brexit pada menit-menit terakhir, Setelah kepala negosiator Uni Eropa memberikan lampu hijau untuk membuka kembali negosiasi dengan London.
Pasangan mata uang GBP/USD meroket sekitar 3 persen sejak kamis hingga berada pada kisaran 1.2700. Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak awal bulan Juli lalu dan kenaikan dua hari terbesar sejak pertengahan Juni 2016. Pound menguat pesat, karena Inggris dan Irlandia mengisyaratkan tercapainya kesepakatan brexit dalam waktu dekat. Petinggi Uni Eropa juga optimistis terhadap kemungkinan penyelesaian negosiasi brexit sebelum akhir bulan ini.
Banyak investor percaya bahwa peluang perjanjian akan terjadi sebelum akhir Oktober. Negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier mengatakan pada hari Jumat bahwa ia telah mengadakan pertemuan “konstruktif” dengan rekannya dari Inggris, Stephen Barclay, dan 27 negara di UE memberinya lampu hijau untuk mencoba dan menyetujui pengaturan penarikan sebelum 31 Oktober. batas waktu.
Barnier mengatakan kepada negara-negara anggota bahwa Inggris telah mengubah posisinya dan sekarang menerima bahwa tidak mungkin ada perbatasan di pulau Irlandia, dua sumber Uni Eropa mengatakan.
Itu mengikuti pertemuan pada hari Kamis antara perdana menteri Irlandia dan Inggris, yang merilis pernyataan bersama bahwa mereka bisa melihat “jalan menuju kemungkinan kesepakatan”.
“Inggris belum mengajukan sebuah proposal yang realistis dan dapat dikerjakan. Namun saya telah menerima sinyal menjanjikan dari Taoiseach Leo Varadkar bahwa sebuah kesepakatan itu memungkinkan (untuk dicapai). Bahkan peluang paling sempit pun harus dimanfaatkan. Sebuah ‘No-Deal Brexit’ tidak akan pernah menjadi pilihan Uni Eropa,” ujar Tusk dalam komentar via akun Twitter-nya.
Dalam komentarnya, Tusk telah mengingatkan Inggris yang belum mengajukan proposal konkrit. Namun, Barnier sudah merekomendasikan agar negosiasi memasuki proses di mana kedua belah pihak mulai mendiskusikannya. Faktor-faktor ini mendukung peningkatan aksi beli Pound terhadap beraneka mata uang mayor lain, meski sejumlah analis memeringatkan agar tetap berhati-hati menghadapi perubahan situasi ke depan.