Pada pembukaan perdagangan rabu 24 April 2019, Harga minyak mulai meroket mencapai titik tertinggi sekitar enam bulan terakhir, karena anggota OPEC mengatakan Teluk siap untuk meningkatkan produksi jika ada permintaan untuk mengimbangi kekurangan menyusul keputusan AS untuk mengakhiri keringanan bagi pembeli minyak mentah Iran.
Produksi Saudi pada bulan Mei juga akan tetap dalam target produksinya di bawah kesepakatan pemotongan pasokan OPEC+, yang sudah memimpin pengurangan pasokan global sejak awal tahun ini, untuk menopang harga minyak mentah. Kelompok ini dijadwalkan bertemu pada Juni untuk membahas kebijakan produksi.
Pada Senin 22April 2019 kemarin Amerika Serikat meminta para pembeli untuk menghentikan pembelian minyak Iran pada 1 Mei atau menghadapi sanksi-sanksi, mengakhiri keringanan selama enam bulan yang memungkinkan delapan pembeli terbesar Iran, kebanyakan dari Asia, untuk terus mengimpor dalam jumlah volume terbatas.
Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dirinya yakin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan memenuhi janji mereka untuk mengimbangi perbedaan di pasar minyak.
John Kilduff, mitra di Again Capital Management LLC, Mengatakan bahwa Saudi tidak bergegas mengisi apa yang bisa menjadi kesenjangan pasokan substansial di pasar, Pasar sudah ketat secara global selama beberapa bulan terakhir, terutama karena upaya Arab Saudi.
Harga Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juni naik USD0,75 atau 1,1 persen menjadi USD.66,30 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mencapai puncak harian USD.66,60 per barel, tertinggi sejak 31 Oktober.
Sementara itu, dilansir dari Reuters, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik USD.0,47 atau 0,6% menjadi USD.74,51 per barel di London ICE Futures Exchange. Acuan global Brent sebelumnya telah menyentuh 74,73 dolar AS per barel, level yang tidak terlihat sejak 1 November.
Sebelum adanya penerapan sanksi-sanksi tahun lalu, Iran adalah salah satu produsen terbesar keempat di antara anggota OPEC dengan produksi sekitar tiga juta barel per hari (bph), tetapi ekspor pada April menyusut menjadi satu juta barel per hari, menurut data kapal tanker dan sumber-sumber industri.