Bursa saham Wall Street pada perdagangan kamis malam 18 Juni 2020 bergerak bervariasi ditengah data pengangguran AS yang mengecewakan dan pelaku pasar cemas melihat gejala gelombang kedua virus corona.
Dikutip dari Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun -11.39 poin atau 0.04 % menjadi 26,108.22. Sementara, Indeks S&P 500 naik sebesar +3.89 poin atau 0.12 % menjadi 3,117.38 dan indeks Komposit Nasdaq menguat +42.86 poin atau 0.43 % menjadi 9,953.39.
Perusahaan-perusahaan telah mengumumkan PHK mulai dari manufaktur, ritel, teknologi informasi dan produksi minyak serta gas, Pemerintah negara bagian dan lokal, telah menggelontorkan anggarannya atasi pandemi virus corona.
Data waktu tentang kesehatan ekonomi AS tetap sangat tinggi, Meskipun para pengusaha telah mempekerjakan rekor 2,5 juta pekerja pada Mei karena bisnis mulai dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup pada pertengahan Maret guna menghambat penyebaran virus corona.
Namun, Klaim pengangguran secara mingguan untuk pekan lalu masih tinggi tercatat sebanyak 1,508 juta orang atau lebih buruk dari prediksi analis ekonom sebanyak 1.3 juta orang.
Sementara itu, Beberapa negara bagian AS mencatatkan adanya kenaikan angka pasien baru yang terinfeksi virus corona. Arizona mencatatkan angka tertinggi, sedangkan Texas pada Rabu kemarin kasus baru naik sebanyak 11% dalam sehari.
Di China, kenaikan angka pasien baru yang terinfeksi membuat Beijing membatalkan penerbangannya, menutup sekolah serta mengkarantina beberapa distrik. Namun, sumber otoritatif China menyatakan bahwa angka penyebaran virus Corona di china sudah terkendali.
“Reli lebih cenderung tertahan dalam beberapa bulan kedepan mengikuti perkembangan pemulihan dan Kami yakin pasar telah memfaktorkan berita-berita bagus. “Ungkap Scott Wren, perencana pasar global senior Wells Fargo, sebagaimana dikutip CNBC.