Berbagai jenis bisnis apapun itu tentunya tidak ada yang ingin mengalami sebuah kerugian, maka menerapkan basic risk management sangatlah penting apalagi di dunia trading forex. Anda harus bisa semaksimal mungkin mengurangi adanya berbagai resiko dalam mengambil keputusan apapun selama mengembangkan bisnis. Dengan manajemen yang baik maka anda akan sangat terbantu dalam menurunkan resiko kerugian lebih besar.
Mengenal Istilah Penting Dalam Basic Risk Management
Sebelum anda mempelajari lebih dalam mengenai basic risk management dalam forex, tentu akan mudah jika sudah mengenal berbagai istilah yang biasa digunakan dalam manajemen tersebut. Selanjutnya anda juga bisa mengimplementasikan manajemen resiko secara maksimal dan tidak bingung ketika berdiskusi dengan pelaku bisnis trading lainnya.
Baca Juga : Istilah dalam Trading Forex yang Harus di Pahami
Berikut beberapa istilah dalam basic risk management yang harus anda ketahui dan pahami dengan baik:
Frekuensi adalah ukuran banyaknya sebuah peristiwa terjadi dalam waktu tertentu
Monitoring perlu dilakukan sebagai pemantauan dan pencacatan kemajuan atau segala perubahan yang ada
Probabilitas adalah gambaran peluang yang mungkin terjadi dan merupakan hasil spesifik terhadap jumlah kemungkinan kejadian atau hasil
Analisis resiko merupakan informasi yang didapatkan untuk menentukan seberapa sering sebuah kejadian dapat terjadi beserta konsekuensinya
Risk transfer adalah pemindahan beban resiko kepada bagian lain menggunakan jalur hukum, perjanjian, kontrak atau asuransi
Memahami Penggunaan Basic Risk Managemen Tools
Dalam melaksanakan basic risk management tentu ada berbagai alat atau tehnik yang bisa anda gunakan untuk membantu memudahkan pekerjaan tersebut. Maka anda juga perlu mengenal dan memahami bagaimana cara menggunakan tehnik tersebut pada saat yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai yang diharapkan :
1. Switching
Switching dilakukan dengan cara menutup posisi yang sudah merugi atau kemungkinan akan merugi dan segera menggantinya melalui posisi baru searah pergerakan harga selanjutnya. Sehingga teknik ini digunakan untuk recovery kerugian agar tidak semakin memburuk.
Tips Melakukan Switching
– Gunakan tehnik switching dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama jika analisa keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan di tutup
– Kalau ternyata harga mengalami perubahan sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan mengalami kerugian 2 kali, yaitu pada posisi pertama dan posisi kedua
Baca Juga : Cara Membuka Kemampuan Trading Anda
2. Averaging
Averaging merupakan teknik dengan resiko besar karena dalam prinsip dasarnya adalah melawan pasar. Dalam teknik ini trader harus percaya bahwa pasar tidak akan selalu bergerak ke arah yang sama seterusnya. Sehingga bagi trader dengan budget minim sebaiknya tidak melakukan teknik ini
3. Cut loss
Cut loss hampir sama dengan switching hanya dalam teknik ini anda hanya perlu menutup transaksi yang merugi secepat mungkin tanpa menggantinya ke posisi lainnya. Tujuannya pun sama yaitu untuk meminimalisasi adanya dampak kerugian yang lebih besar bagi anda.
Tips Melakukan Cut loss
– Gunakan tehnik cut loss jika setelah menganalisa ulang harga akan terus bergerak melawan posisi anda
– Jika keputusan anda menggunakan tehnik cut loss benar’ berarti anda sudah meminimalisir kerugian yang lebih besar
– Jika keputusan dalam menggunakan tehnik cut loss salah’ berarti anda sudah mengurangi kerugian saat ini bahkan ada harapan bisa mendapatkan profit
Baca Juga : Bagaimana Membentuk Cara Berfikir yang Profitable
Jika anda sudah bisa mengaplikasikan teknik-teknik tersebut dengan baik maka segala bentuk kerugian bisa segera diatasi. Oleh karena itu, memahami detail basic risk management memang menjadi bagian penting dalam berbisnis trading.
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini: