Indeks dolar AS pada Selasa 26 April 2022 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, ditengah kekhawatiran atas dampak ekonomi dari lockdown Covid-19 di China dan laju agresif kenaikan suku bunga AS memberi dorongan bagi dolar safe haven.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah sebesar 0,23% menjadi 101,535. Sementara, Pair EUR/USD merosot 0,32% pada 1,0677. Pair GBP/USD menguat 0,24% menjadi 1,2771. Pair USD/JPY melemah tipis 0,15% menjadi $127,92.
“Kenaikan indeks dolar di perkirakan akan lebih lanjut ke posisi yang bagus. Risiko pertumbuhan China meningkat karena pihak berwenang mengejar kampanye Covid-19 yang lebih agresif, kondisi seputar Ukraina tetap tidak stabil dan ‘Fedspeak’ tetap hawkish seperti sebelumnya, kata analis Westpac dalam catatan.
Lockdown Covid-19 di Kota Shanghai, China, sudah berjalan selama sekitar satu bulan. Kampanye pengujian massal yang sedang berlangsung di distrik terpadat di Beijing akan diperluas dan memicu kekhawatiran penguncian.
Sementara itu, Komentar Hawkish oleh berbagai pengambil kebijakan bank sentral sepekan lalu juga meningkatkan kemungkinan pengetatan kebijakan suku bunga.
Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebanyak 50 bps pada pertemuan berikutnya. Kekhawatiran ini tidak hanya mendorong investor ke greenback tetapi juga menyebabkan pasar ekuitas banyak dijual dan imbal hasil Treasury AS turun.