Indeks dolar AS pada Senin petang 07 Juni 2021 merosot terhadap beberapa mata uang utama lainnya, Setelah data nonfarm payrolls AS menunjukkan perekrutan meningkat pada Mei karena pandemi covid-19 mulai mereda, tetapi tidak sebanyak yang diharapkan, Hal tersebut meredam ekspektasi Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneter lebih cepat.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah tipis sebesar 0,24% menjadi 89,920. Sementara, Pair EUR/USD naik 0,26% pada 1,2197. Pair GBP/USD menguat 0,17% menjadi 1,4177. dan Pair USD/JPY turun 0,22% menjadi $109,25.
Rilis data Nonfarm payrolls meningkat 559.000 pekerjaan yang solid pada bulan lalu, dibantu oleh tingkat vaksinasi COVID-19 yang lebih tinggi, tetapi itu di bawah perkiraan konsensus untuk 650.000 pekerjaan yang ditambahkan pada Mei.
“Angka penggajian ini sedikit mengecewakan, kata ‘Edward Moya, analis pasar senior di OANDA. Laporan yang lebih lemah dari perkiraan berarti tidak ada urgensi bagi The Fed untuk mulai mengurangi pembelian bulanan obligasi sebesar $120 miliar untuk mendukung perekonomian.
“Kabar buruk tentang perekonomian adalah kabar baik bagi Federal Reserve yang sangat akomodatif, yang akan membuat dolar tetap tertekan, tambah ‘Edward.
Ahli strategi pasar valuta asing dalam sebuah jajak pendapat Reuters juga mengatakan hampir terbagi rata pada arah jangka pendek pada dolar setelah dua bulan mengalami penurunan secara luas, karena mereka menunggu tanda-tanda yang lebih jelas dari pembuat kebijakan.
Sementara itu, Klaim pengangguran mingguan AS turun di bawah 400.000 untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 melanda dan gaji swasta meningkat secara signifikan lebih dari yang diharapkan.
Perhatian investor sekarang tertuju kepada kebijakan-kebijakan The Fed yaitu menuju rilis data CPI hari Kamis, Salah satu data ekonomi utama terakhir menjelang di adakannya pertemuan The Fed berikutnya pada 15-16 Juni.