Indeks dolar AS pada Rabu petang 1 Maret 2023 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, ditengah data ekonomi China yang kuat menandakan adanya pemulihan lebih cepat di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah 0,57% ke 104,230. Sementara, Pair EUR/USD menguat 0,85% ke 1,0666. Pair GBP/USD naik 0,24% pada 1,2048. dan Pair USD/JPY turun 0,59% menjadi $135,39.
Data aktivitas manufaktur China yang dirilis Rabu pagi menunjukkan laju tercepat lebih dari satu dekade di bulan Februari, Mengonfirmasi bahwa pemulihan ekonomi di China lebih cepat selama sebulan terakhir setelah negara tersebut melonggarkan tindakan anti-Covid di bulan Januari.
Manufacturing Purchasing Managers’ Index China meningkat 52,6 di bulan Februari, naik dari angka sebelumnya sebesar 50,1 di bulan Januari. PMI non-manufaktur juga naik di bulan Februari menjadi 56,3 jauh di atas angka bulan sebelumnya sebesar 54,4.
Kekuatan dalam aktivitas manufaktur dan non-manufaktur membuat PMI komposit China melonjak 56,4 di bulan Februari, Kenaikan tercepat dalam lebih dari tiga tahun.
Sementara itu, Pelemahan dolar cenderung terbatas karena data ekonomi AS terlihat masih tangguh dengan inflasi yang tinggi, menandakan lebih banyak kenaikan suku bunga Fed yang akan datang.
“Rilis data utama pekan ini adalah survei ISM dan khususnya indeks jasa ISM hari Jumat, yang menjadi tolok ukur untuk perubahan cepat dalam sentimen pertumbuhan AS selama dua rilis terakhir, Kata analis di ING dalam sebuah catatan.