Indeks dolar AS pada Rabu petang 23 Agustus 2021 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, Pasca rilis data inflasi AS yang lebih lemah yang dapat meningkatkan ketidakpastian dan keraguan menjelang pertemuan Federal Reserve pekan depan.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah sebesar 0,08% menjadi 92,543. Sementara, Pair EUR/USD naik tipis 0,04% pada 1,1806. Pair GBP/USD menguat 0,18% menjadi 1,3830. Pair USD/JPY melemah 0,26% menjadi $109,38.
Rilis data inflasi AS pada hari Selasa untuk bulan Agustus berada dibawah ekspektasi. Indeks harga konsumen inti, yang tidak termasuk komponen makanan dan energi yang volatil, Menguat tipis hanya 0,1% untuk bulan Agustus. Hal ini sebagai pertanda bahwa tekanan inflasi ke atas mulai berkurang.
Sebagian besar pejabat The Fed telah mengisyaratkan bank sentral AS untuk mulai mengurangi pembelian surat utang pada akhir tahun, tetapi rilis data ketenagakerjaan yang melemah dari perkiraan pada awal bulan dan berkurangnya tekanan terhadap inflasi telah meningkatkan keraguan menjelang diadakannya pertemuan kebijakan moneter dua hari pada minggu depan.
Sementara itu, Poundsterling terhadap dolar AS beranjak naik sebesar 18%, Setelah Inflasi Inggris melonjak pada bulan Agustus lebih besar daripada yang diperkirakan. Hal ini meningkatkan tekanan terhadap Bank of England (BOE) untuk mengendalikan stimulus moneternya.
Adapun, Harga konsumen meningkat 3,2% pada bulan Agustus di tahun ini, dan terbesar sejak Maret 2012, setelah sebelumnya di bulan Juli turun ke target bank sentral sebesar 2%. Akan tetapi, angka-angka tersebut tidak mencatat lonjakan besar pada harga energi yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.