Indeks dolar AS pada Senin petang 14 Juni 2021 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, dimana investor tampak lebih berhati-hati menjelang di mulainya pertemuan Federal Reserve yang akan digelar selama dua hari mulai besok, Pada hari Selasa
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah tipis sebesar 0,08% menjadi 90,435. Sementara, Pair EUR/USD naik 0,12% pada 1,2121. Pair GBP/USD menguat 0,05% menjadi 1,4112. Pair AUD/USD naik tipis 0,06% menjadi 0,7711 dan Pair USD/JPY menguat 0,35% menjadi $110,03.
Consumer Price Index (CPI) AS pada bulan lalu Mei naik 0.6%, melebihi ekspektasi sebesar 0.4% setelah bulan sebelumnya mencatatkan angka 0.8%.
Secara tahunan, atau dalam 12 bulan terakhir, CPI AS berakselerasi ke angka 5.0% yoy (year-over-year), melebihi perkiraan analis sebesar 4.6% yoy. Ini adalah inflasi tahunan yang tertinggi sejak Agustus 2008.
Core CPI (semua item kecual harga pangan dan energi) bulanan naik 0.7%, melebihi ekspektasi 0.4%. Secara tahunan, Core CPI AS berakselerasi ke angka 3.8% yoy, melebihi perkiraan 3.4% yoy dan lebih tinggi dari data yang dirilis bulan sebelumnya sebesar 3% yoy.
Naiknya inflasi AS membuat tingkat kekhawatiran pasar meninggi dan kemungkinan The Fed dapat melakukan langkah-langkah untuk membatasi kebijakan moneternya yang lebih longgar dan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sebelumnya, Rilis data inflasi AS pada Kamis pekan lalu, menunjukkan kenaikan pertumbuhan melebihi perkiraan. Hal ini mendukung dolar lebih kuat pada sesi sebelumnya.
Namun, Dukungan terhadap dolar sejauh ini masih sangat terbatas karena banyak investor telah memperhatikan sentimen atas komentar berulang dari anggota The Fed yang mengatakan bahwa kenaikan inflasi tersebut hanya bersifat sementara.