Indeks dolar AS pada hari Rabu 12 Maret 2025 menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya, Ditengah data inflasi mengalami penurunan lebih dari yang diharapkan bulan lalu.
Naiknya dolar juga merespon kenaikan yield obligasi AS tenor 10 tahun saat pasar menilai laporan indeks harga konsumen AS pada bulan Februari.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya pada rabu petang menguat sebesar 0,40% menjadi 103,68. Sementara, Pair EUR/USD melemah 0,27% pada 1,0889. Pair GBP/USD turun 0,15% pada 1,2934. dan Pair USD/JPY meroket 0,55% di area $148,60.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun pada hari Rabu naik di atas 4,33%, angka tertinggi dalam dua minggu terakhir.
Sementara, Data inflasi mengalami penurunan lebih dari yang diharapkan bulan lalu, memberikan dampak positif bagi investor. Tetapi, dampak tarif yang baru diberlakukan belum terasa dan inflasi dapat meningkat lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Federal Reserve AS pada pekan depan akan memutuskan kebijakan moneternya, dengan harapan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. mengingat proyeksi ekonomi baru untuk pertumbuhan PDB, inflasi, dan pengangguran.
Disisi lain, Ketegangan perdagangan global terus meningkat setelah sebelumnya AS mengenakan tarif sebesar 25% untuk impor baja dan aluminium dari Kanada, Australia, UE, dan negara-negara lain mulai berlaku pada hari Rabu.
Sebagai tanggapan, Uni Eropa telah mengumumkan pungutan balasan atas barang-barang AS senilai €26 miliar, yang akan dimulai pada bulan April.