Indeks dolar AS pada Selasa petang 12 Juli 2022 menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya, didorong oleh ekspektasi kenaikan lebih lanjut suku bunga The Fed yang lebih agresif.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,48% menjadi 108,350. Sementara, Pair EUR/USD melemah 0,34% pada 1,0005. Pair GBP/USD merosot 0,50% pada 1,1830. dan Pair USD/JPY melemah 0,19% menjadi $137,13.
Dolar AS telah menguat ke level tertinggi baru 20 tahun pasca Federal Reserve AS telah terbukti menjadi salah satu bank sentral yang paling agresif dalam langkah pengetatan kebijakan moneter untuk meredam inflasi yang tinggi.
The Fed telah menaikkan suku bunga tertinggi sejak tahun 1994 sebesar 75 basis poin di bulan Juni dan rilis IHK hari Rabu diprediksi akan naik sebesar 8,8% untuk periode tahunan di bulan Juni, mengarah pada kenaikan besar lainnya.
“Kami pikir pesan keseluruhan pada pasar adalah bahwa pengetatan agresif lanjutan dari Fed tetap diperlukan, yang seharusnya mengkonsolidasikan narasi yang mendasari dukungan untuk dolar, kata analis di ING dalam sebuah catatan.
Sementara itu, Pelaku pasar khawatir mengenai potensi krisis pasokan energi karena pipa tunggal terbesar “Nord Stream 1” yang membawa gas Rusia menuju Jerman telah memulai jadwal pemeliharaan tahunannya pada hari Senin dan pasokan diperkirakan akan terhenti selama 10 hari. Tetapi, ada kemungkinan Rusia bisa memperpanjang penutupan karena perang di Ukraina.
Investor juga sedang menunggu dan mencermati Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mendapat petunjuk lanjutan soal jalur kebijakan moneter Federal Reserve AS.