Dolar AS Turun Tertekan Data PMI Non Manufaktur

Greenback pada perdagangan hari Rabu 5 juni 2019 mengalami volatilitas tinggi, Setelah sebelumnya sempat dihantam oleh pernyataan dovish Ketua The Fed rabu pagi. Indeks Dolar AS turun pasca rilis data ADP Non-farm Employment Change yang mengecewakan, ke posisi terendah harian pada kisaran 96.75.

Greenback mengalami penguatan terhadap beberapa mata uang utama lainnya, termasuk pada pairs EUR/USD yang melemah lebih dari 0.2 persen menuju 1.1232. Sementara pada pairs USD/JPY juga berhasil menanjak sekitar 0.1 persen menuju 108.25, meski belum terlalu jauh dari level terendah sejak Januari.

Lembaga riset ADP merilis data Non-farm Employment Change yang bertambah 27.000 pada bulan Mei. Lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian periode sebelumnya sekitar 271,000. Namun, ekspektasi pasar memprediksi kenaikan sebesar 180000. Sehingga berujung kekhawatiran pasar mengenai prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang kian memuncak.

Disisi lain, Laporan ISM berhasil menepis kekhawatiran para pelaku pasar mengenai efek perang dagang terhadap ekonomi AS. Menurut lembaga riset ISM, skor Purchasing Managers’ Index (PMI) untuk sektor non-manufaktur AS naik dari 55.5 menjadi 56.9, angka tersebut merupakan level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Akan tetapi pada saat ini efek perang dagang belum begitu berpengaruh secara signifikan. dan pelaku pasar berharap agar bank sentral AS tak memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Indeks Dolar AS juga berhubungan dengan upaya damai yang sedang di upayakan oleh Meksiko. Setelah sebelumnya meksiko mendapatkan ancaman kenaikan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump, Namun, Andres Manuel López Obrador Presiden Meksiko mengatakan keinginannya dalam mempertahankan hubungan baik antara meksiko dengan Amerika Serikat.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment