Indeks dolar AS pada Jum’at petang 26 Februari 2021 menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya, ditengah gejolak pergerakan imbal hasil obligasi AS.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,58% menjadi 90,660. Sementara, Pair EUR/USD melemah 0,55% pada 1,2110. Pair GBP/USD turun 0,64% menjadi 1,3923. dan Pair USD/JPY menguat 0,06% menjadi $106,28.
Imbal hasil obligasi mulai menjadi titik fokus pasar global dan telah melonjak di tahun 2021 didukung oleh meningkatnya harapan paket stimulus AS serta kebijakan moneter yang lebih longgar. Peluncuran vaksin Covid-19 yang lebih cepat secara global juga telah meningkatkan perdagangan reflasi. Mengacu pada peningkatan aktivitas ekonomi dan harga.
Namun, dalam beberapa hari terakhir naiknya imbal hasil obligasi yang disesuaikan dengan inflasi telah dipercepat, menunjukkan keyakinan yang berkembang bahwa kebijakan moneter bank sentral harus diperketat lebih cepat dari yang dibayangkan.
Hasil benchmark Treasury 10-tahun meningkat di atas 1,6% semalam untuk pertama kalinya dalam setahun.
“Risiko lebih cenderung mengarah pada peningkatan imbal hasil obligasi yang lebih cepat. Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa kebijakan bank sentral yang lebih longgar bisa menjadi rumit, Kata analis di Nordea, dalam sebuah catatan riset.
Sementara, Powell untuk saat ini telah berjanji untuk pembelian obligasi besar-besaran akan terus berlanjut, waktu untuk mulai mengubah komunikasi kemungkinan tidak terlalu jauh di masa depan.