GBP/USD diperdagangkan pada di level sekitaran 1.2901 an, naik dari level terendahnya sejak pertengahan bulan Februari. Dolar AS bergerak memperpanjang keuntungannya di tengah pembicaraan antara pemerintah dengan oposisi tentang Brexit yang mengalami kebuntuan.
Dolar AS menguat menyeluruh dengan Federal Reserve dipandang tidak akan menaikkan suku bunga. Rilis data ekonomi Amerika Serikat yang terbaru muncul dengan angka yang bagus, pada Penjualan rumah baru sebesar 692.000 pertahun lebih besar dari angka yang diperkirakan sebelumnya sebesar 647.000.
Terlebih penting lagi bagi Poundsterling adalah tentang pembicaraan antara Perdana Menteri Inggris Theresa May dari Partai Konservatif dengan Pemimpin Jeremy Corbyn dari partai Buruh yang tidak menghasilkan apa-apa. Partai Buruh menyalahkan kelompok Tories karena menolak untuk berkompromi dan pada partai Konservatif yang sedang berkuasa malah menyalahkan oposisi atas beratnya perundingan.
Masa depan bagi hubungan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa menjadi pusat perhatian. Partai Buruh menginginkan custom union yang permanen dengan Eropa, Namun opini ini tidak mendapatkan persetujuan dari pemerintah.
Sebagai tambahan, berbagai anggota yang ada di parlemen dari kubu Konservatif sedang berkomplot untuk melengserkan Theresa May. Sebagian ada yang mengusulkan perubahan pada peraturan yang bisa memaksakan pemungutan suara confidence yang telah dilarang oleh partai yang sedang berkuasa sekarang.
Secara tehnikal, apabila pergerakannya berlanjut turun, maka pasangan GBP/USD akan mendekati titik support terdekat di kisaran 1.2895 yang apabila telah berhasil dilewati akan melanjutkan ke 1.2830 dan akhirnya menuju ke 1.2775 titik terendah bulanan. Sebaliknya apabila berbalik naik maka pasangan GBP/USD akan mendekati titik resistance terdekat di 1.2960 yang apabila berhasil dilewati akan berlanjut ke 1.2985 dan akhirnya ke 1.3020.