Harga emas melemah pada Rabu 13 September 2023, ditengah tekanan dari penguatan baru dolar dan yields saat pasar sedang menunggu rilis data inflasi utama AS.
Harga Emas berjangka AS melemah sebesar 0,14% menjadi $1.932,45 per ons. Perak turun 1,05% menjadi $23,160 per ons. Tembaga merosot 0,31% menjadi $3,7780 per pon.
Harga emas berada pada level terendahnya lebih dari dua minggu, ketika pasar memperkirakan data inflasi yang berpotensi lebih kuat, ditengah harga BBM yang lebih tinggi dan belanja konsumen kuat.
Data angka inflasi yang rilis hari Rabu juga pertanda akan menjadi acuan untuk Federal Reserve AS dalam mengambil kebijakan pekan depan. Sedangkan, Greenback dalam enam bulan terakhir berada di bawah level puncak dan Treasury yields 10 tahun masih berada di dekat level tertinggi lebih dari 20 tahun.
Indeks harga konsumen di bulan Agustus diperkirakan akan menunjukkan angka inflasi tumbuh 0,6%, meningkat dari harga bulanan 0,2% di bulan Juli. Pertumbuhan inflasi inti juga diharapkan tetap stabil sebesar 0,2%.
Kenaikan suku bunga menjadi tekanan buruk bagi emas dan logam lainnya, karena dapat meningkatkan biaya berinvestasi dalam aset yang tidak memberikan yields. Gagasan ini telah memukul emas sepanjang tahun lalu, dan telah membatasi pemulihan besar pada logam mulia.
Suku bunga AS diperkirakan akan tetap tinggi hingga setidaknya pada pertengahan 2024, sehingga membatasi prospek pemulihan emas.