Harga emas naik pada awal perdagangan selasa (23/04), Imbas dari permintaan safe-haven dan meningkatnya ketegangan kedua negara antara Amerika Serikat dengan Iran. Sebagian karena aksi short-covering di pasar berjangka dan bargain-hunting di pasar tunai, setelah harga jatuh menyentuh ke rendahan selama empat bulan pada minggu yang lalu.
Ada semacam keraguan terhadap resiko pasar memulai minggu perdagangan yang baru, dengan negara Amerika Serikat yang meningkatkan sanksi ekonomi atas Iran. Amerika Serikat sekarang berniat menghapus keringanan yang sudah diberikan kepada negara-negara yang mengimpor minyak mentah Iran. Harga minyak naik terdorong ke posisi tinggi selama enam bulan terakhir karena berita ini, di bawah pemerintahan president AS donal Trump Amerika Serikat dan Iran mengalami penurunan hubungan antara kedua negara.
Pada Perak Comex, Mei terakhir naik 0.035 $ pada 14.99 $ per ons. Sedangkan pada Emas berjangka Juni terakhir naik 4.20 $ per ons pada 1,280.10.
Sebagian besar pasar keuangan dan saham yang ada dunia masih tutup pada hari Senin kemarin karena liburan Paskah.
Sementara di pasar valuta asing, dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berada di Rp.14.073,75 Rupiah
Pada Indeks saham Asia dan Eropa melemah senin malam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.
Hal-hal lain diluar pasar kemarin adalah pada indeks dolar AS yang mengalami pelemahan karena tarikan koreksi setelah menyentuh ketinggian baru pada hari Kamis minggu lalu. Sementara, harga minyak mentah Nymex naik menyentuh ketinggian enam bulan dan diperdagangkan disekitar 65.50 dolar per barel.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus resistance pada 1,300.00 setelah melewati level 1,284.90 dan kemudian menuju 1,291.70. Sedangkan obyektif penurunan harga emas selanjutnya adalah menembus support di 1,250.00 setelah melewati level 1,273.00 dan kemudian menuju 1,270.00.