Harga minyak pada Kamis pagi 17 Agustus 2023 melemah, Dipicu lesunya data ekonomi China dan kekhawatiran pemotongan suku bunga China secara tak terduga mengingat kebijakan utama tidak berpengaruh besar untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi yang terjadi di negara itu.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS merosot 2,19% menjadi $79,22 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 1,88% menjadi $83,29 per barel.
Data output industri dan penjualan ritel China pada bulan lalu menunjukkan ekonomi China bergerak lebih lambat, Hal ini mengindikasikan adanya tekanan pada pertumbuhan ekonomi yang sudah goyah dan mendorong para pengambil kebijakan untuk memangkas suku bunga guna untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.
Bank sentral China telah melakukan pemotongan suku bunga kecil setelah data ekonomi mendapat tekanan intensif, terutama pada sektor properti, meskipun analis mengatakan bahwa pemotongan itu terlalu kecil dan tidak begitu berarti.
Akan tetapi, China akan melakukan segala upaya untuk memenuhi target pertumbuhan ekonominya sekitar 5% untuk tahun ini tanpa stimulus fiskal lebih.
Sementara itu, Pemotongan pasokan yang dilakukan Arab Saudi dan Rusia, sebagai anggota grup OPEC dan sekutunya yang lebih dikenal OPEC+ telah membantu membangkitkan reli harga selama tujuh minggu terakhir.