Harga minyak pada perdagangan Selasa 21 Juni 2022 menguat lebih dari 1%, kenaikan tersebut didukung oleh ketatnya pasokan atas perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 2,25% menjadi $110,42 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 1,37% menjadi $115,69 per barel.
“Kami memiliki dua narasi dalam persaingan yang sedang terjadi, Salah satunya adalah sanksi terhadap pasokan Rusia (mendukung harga). kata ‘Houston Andrew Lipow, konsultan minyak. Di sisi lain, kami melihat harga melambung tinggi yang mengakibatkan beberapa kehancuran permintaan.
Sanksi Barat terhadap Rusia yang telah menginvasi Ukraina telah mengurangi akses ke minyak, yang disebut Rusia sebagai ‘Operasi khusus, Tambah dia.
Sementara itu, Impor minyak mentah China dari Rusia pada Mei melonjak sebesar 55% dari tahun sebelumnya ke rekor tertinggi, menggeser Arab Saudi sebagai pemasok utama, kuota ekspor China telah mengakibatkan penurunan pengiriman produk minyak.
Adapun, Kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve AS sebesar 75 basis poin untuk menahan lonjakan inflasi, di nilai analis dapat mengakibatkan terjadinya resesi.
Pendekatan pengetatan serupa juga dilakukan secara mengejutkan oleh Swiss National Bank yang telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Di hari yang sama Bank of England juga menaikkan suku bunga menjadi 1,25%.