Harga Minyak Menguat Dipicu Data Inflasi AS yang Lebih Rendah

Harga minyak pada Kamis petang 11 Agustus 2022 melemah, Karena dorongan dari angka permintaan bensin AS dan angka inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mendorong investor ke aset berisiko.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS melemah 1,53% menjadi $93,34 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 1,32% menjadi $98,69 per barel.

Persediaan minyak mentah AS naik sebesar 5,5 juta barel dalam sepekan terakhir, Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, lebih dari peningkatan yang diperkirakan 73.000 barel. Namun, Stok bensin AS anjlok karena permintaan mengalami kenaikan setelah berminggu-minggu aktivitas lesu selama apa yang seharusnya menjadi puncak musim mengemudi musim panas.

“Fokus semua orang pada potensi kebobrokan permintaan, Jadi melihat permintaan tersirat menunjukkan rebound besar untuk pekan lalu mungkin telah memberikan dampak positif bagi mereka yang benar-benar khawatir tentang itu, Ungkap Matt Smith, analis minyak utama Amerika untuk Kpler.

Sementara itu, Pasokan Produk bensin dalam sepekan terakhir naik menjadi 9,1 juta barel perhari, meskipun angka tersebut masih menunjukkan permintaan yang lesu sekitar 6% selama empat minggu terakhir dibandingkan dengan periode tahun lalu.

Adapun, Penyulingan minyak dan operator pipa AS seperti dikutip dari laman Reuturs, memperkirakan konsumsi energi yang lebih kuat untuk paruh kedua di tahun 2022. dan Harga konsumen AS pada bulan Juli tidak berubah karena penurunan tajam dalam biaya bensin, Hal ini memberikan tanda kegembiraan bagi orang Amerika yang telah menyaksikan kenaikan inflasi selama dua tahun terakhir.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment