Harga minyak pada Jum’at pagi 22 April 2022 menguat, Pasca rilis data cadangan minyak AS dilaporkan mengalami penurunan, Seiring pasokan dari Rusia dan Libya mulai berkurang.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 1,85% menjadi $104,08 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 1,72% menjadi $108,65 per barel.
Amerika Serikat, American Petroleum Institute melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS berkurang sebesar 4,5 juta barel.
Harga minyak mentah dunia naik didukung oleh perkiraan bahwa pasokan minyak global akan berkurang menyusul sanksi yang dijatuhkan atas Rusia, Sebagai eksportir minyak terbesar ke-2 dunia dan pemasok utama minyak untuk kawasan Eropa. Sanksi tersebut dijatuhkan menyusul adanya invasi Rusia ke Ukraina, yang oleh Moskow disebut sebagai “operasi khusus”.
Namun, Berkurangnya pasokan global yang disertai pelemahan ekonomi global dan berlanjutnya lockdown di beberapa wilayah bagian China masih berpotensi menekan permintaan. China sendiri merupakan importir minyak terbesar dunia, Hal tersebut berpotensi menekan harga minyak.
Sementara itu, OPEC dan sekutunya yang dikenal OPEC+, hanya memproduksi sebanyak 1,45 juta barel per hari, di bawah target pada bulan Maret. Hal tersebut terjadi karena Rusia mulai menurunkan produksi setelah sanksi yang dijatuhkan oleh Barat.
Libya juga terpaksa memproduksi hanya sebesar 550 ribu barel per hari, menurut National Oil Corporation (NOC) pada Rabu. karena gelombang blockade di ladang-ladang minyak mereka dan terminal ekspor utama.