Harga minyak pada perdagangan kamis petang 25 Februari 2021 menguat, ditengah Komitmen The Fed tetap melanjutkan kebijakan moneter yang lebih longgar dan rendahnya tingkat produksi minyak AS juga memberi dorongan bagi harga hitam.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat sebesar 0,70% menjadi $63,66 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 0,26% menjadi $66,35 per barel.
Federal reserve kembali menegaskan komitmennya terhadap suku bunga yang lebih rendah untuk sementara waktu, hal tersebut membangkitkan minat risiko investor.
‘Komentar dari Ketua The Fed ‘Jerome Powell, awal minggu ini terkait kebutuhan kebijakan moneter agar tetap akomodatif mungkin telah membantu, tetapi sentimen terhadap pasar minyak juga menjadi lebih bullish, dengan ekspektasi pada pengetatan neraca minyak, Kata analis ING dalam sebuah catatan.
Sementara itu, Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan pasokan minyak mentah AS mengalami peningkatan sebesar 1,285 juta barel per 19 Februari. diluar prediksi analis yang telah memperkirakan penurunan 5,190 juta barel.
Cuaca dingin yang melanda Texas selama minggu sebelumnya juga berdampak penurunan produksi minyak mentah AS sebesar 1 juta barel per hari, Menurut data EIA. Dengan turunnya produksi minyak di kilang ke level terendah sejak September 2008, Pasokan untuk bahan bakar konsumen minyak terbesar dunia juga akan berkurang.
Fokus utama investor saat ini tertuju pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau lebih dikenal OPEC+, yang dijadwalkan pada 4 Maret mendatang.