Harga Minyak Menguat Pasca Mulai Dibukanya Karantina Wilayah

Harga minyak pada perdagangan rabu 29 April 2020 naik pasca menyusul laporan yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS yang tidak sesuai dengan harapan dan permintaan diprediksi akan mengalami peningkatan karena beberapa negara Eropa dan kota-kota di AS mulai membuka pembatasan karantina wilayah menghadapi covid-19.

Harga Minyak Menguat Pasca Mulai Dibukanya Karantina Wilayah

Dikutip dari laman Reuters, Harga minyak West Texas Intermediate Berjangka AS melonjak 14,1% menjadi $14,08 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik sebesar 4,15% menjadi $21,31 per barel.

Harga minyak mengalami kenaikan setelah data American Petroleum Institute (API) pada Selasa kemarin, melaporkan persediaan minyak mentah AS dalam sepekan hingga 24 April bertambah 10 juta barel, menjadi 510 juta barel. Namun jumlah tersebut tidak sesuai ekspektasi, yaitu 10,6 juta barel.

Para investor masih optimis bahwa permintaan atas harga minyak sedikit demi sedikit bisa pulih kembali karena beberapa negara mulai membuka karantina wilayah akibat dampak penyebaran covid-19 dan mencoba membuat perekonomian kembali berjalan normal.

Peningkatan kembali aktivitas bisnis dapat meningkatkan permintaan minyak domestik AS, yang dapat memperlambat penuhnya penyimpanan minyak negara itu sedikit lebih jauh di masa depan,” Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak di Rystad Energy kepada CNBC.

Tapi ia cepat memperingatkan bahwa permintaan masih akan terus tetap tertekan.

Kegiatan industri AS yang telah dibuka kembali dapat memberikan peningkatan permintaan minyak yang berpengaruh pada harga, Akan tetapi kami tidak mengharapkan levelnya tetap bertahan. Harga minyak kemungkinan rata-rata berkisar pada $20 perbarel.

Wakil presiden Moody’s Investors Service, Elena Nadtotchi juga mengatakan. “Harga minyak masih sangat lemah, Harga akan menguat bila produksi benar-benar turun supaya dapat mengurangi tekanan pasar. Karena pasokan minyak saat ini mendekati kapasitas penuh.

Lebih lanjut, Elena menambahkan harus ada penyesuaian pasokan sebagai upaya menyeimbangkan pasar. Keseimbangan pasar dan memulihnya permintaan yang bisa membuat kenaikan harga minyak.

Harga minyak tampak bergerak tidak tentu, karena investor terus mengamati adanya penurunan permintaan dan meningkatnya persediaan. Pandemi Covid-19 telah memaksa negara-negara di seluruh dunia menutup kegiatan sehingga berdampak terhadap ekonomi, yang berdampak pada lesunya permintaan.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment