Harga minyak pada hari Selasa (23/04) mencapai level tertinggi sejak November setelah adanya pengumuman di Washington semua keringanan impor minyak Iran yang terkena sanksi akan berakhir minggu depan, yang semakin memperketat pasokan global dan menekan importir untuk berhenti membeli dari Teheran.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS di kisaran $ 65,94 per barel, naik 39 sen atau 0,59 persen, setelah terkuat pada perdagangan sebelumnya sejak Oktober di $ 66,19.
Harga minyak mentah berjangka Brent di kisaran $ 74,25 per barel pada 1055 GMT, naik 21 sen atau 0,28 persen, setelah mencapai level tertinggi sejak November di $ 74,70.
Pada hari Senin kemarin Amerika Serikat menuntut agar para pembeli minyak Iran untuk menghentikan pembelian pada 1 Mei atau menghadapi sanksi, mengakhiri enam bulan keringanan yang memungkinkan delapan pembeli terbesar Iran, banyak dari mereka di Asia, untuk terus mengimpor volume terbatas.
Sebelum penerapan kembali sanksi tahun lalu, Iran adalah produsen terbesar keempat di antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak di sekitar 3 juta barel per hari (bpd), tetapi ekspor April menyusut menjadi di bawah 1 juta bpd, menurut data kapal tanker dan sumber industri.
China, tahun lalu termasuk pelanggan terbesar Iran dengan impor sekitar 585.400 barel per hari minyak mentah, secara resmi mengadu ke Washington mengenai langkah itu, yang menurut juru bicara kementerian luar negeri China akan berkontribusi terhadap volatilitas di Timur Tengah dan di pasar energi internasional.
Seorang pejabat AS kepada wartawan mengatakan, bahwa Donald Trump yakin bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan memenuhi janji mereka untuk mengimbangi perbedaan di pasar minyak.
Arab saudi akan berkoordinasi dengan sesama produsen minyak untuk memastikan pasokan yang tersedia bagi konsumen sambil memastikan pasar minyak global seimbang. kata Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada hari Senin.
Arab Saudi adalah negara pengekspor minyak top dunia dan pemimpin OPEC secara de facto, yang telah memimpin pengurangan pasokan global sejak awal tahun yang bertujuan menopang harga minyak mentah.
Langkah dalam meningkatkan tekanan terhadap Iran di tengah sanksi-sanksi lain yang telah ditetapkan Washington pada ekspor minyak Venezuela dan ketika pertempuran mengancam untuk mengganggu ekspor Libya.
Harga minyak mentah berpotensi menguat dengan sanksi AS semakin memperketat akan produksi Iran. Juga akan rilis pasokan minyak mentah mingguan AS oleh API. Pergerakan Harga minyak diperkirakan dalam kisaran Resistance $ 66,50 – $ 67,00, dan jika sebaliknya harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 65,50-$ 65,00.