Harga minyak pada Senin 22 Juli 2024 menguat, Setelah negara China secara tak terduga menurunkan suku bunga pinjaman ditengah harapan membaiknya kondisi perekonomian negara importir utama dunia.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 0,41% menjadi $81,87 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 0,45% menjadi $82,92 per barel.
Sentimen terhadap China membaik setelah negara dengan importir minyak terbesar di dunia ini secara tak terduga menurunkan suku bunga utama pinjaman, guna untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Penurunan ini terjadi setelah data menunjukkan bahwa ekonomi China tumbuh tidak sesuai dengan harapan pada kuartal kedua, Sehingga meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan permintaan minyak mentah di China.
Sebelumnya China telah berjanji untuk membuka langkah-langkah stimulus untuk membantu menopang pertumbuhan ekonomi, dengan pemotongan suku bunga pada hari Senin sebagai langkah awal menepati janji tersebut. Tetapi LPR RRT telah berada di rekor terendah, karena negara ini selama dua tahun terakhir melonggarkan kebijakan moneter secara drastis untuk membantu mendukung pertumbuhan.
Sementara itu, Harga minyak sebelumnya anjlok lebih dari 3% pada minggu lalu, karena adanya laporan media yang menunjukkan pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera dilanjutkan secepat mungkin dalam minggu-minggu ini.