Harga minyak pada Rabu 21 Desember 2022 menguat, didukung oleh rencana AS untuk mengisi kembali cadangan minyak bumi, tetapi dibatasi oleh ketidakpastian atas dampak meningkatnya kasus Covid-19 di China.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 0,25% menjadi $76,42 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 0,66% menjadi $80,30 per barel.
Minyak mendapat dukungan dari rencana AS untuk membeli sekitar 3 juta barel minyak untuk Cadangan Minyak Strategis setelah rilis rekor tahun ini sebesar 180 juta barel.
“Harga minyak dapat terus mengalami kenaikan lebih lanjut, karena kami memperkirakan pasar fisik akan semakin ketat di belakang kendala pasokan dan permintaan global yang lebih kuat, Ungkap bank Qatar QNB dalam sebuah catatan.
‘Edward Moya’ Analis OANDA juga mengatakan ‘bahwa tanda-tanda yang jelas dari peningkatan permintaan diperlukan agar harga naik lebih jauh.
“Prospek permintaan minyak akan menjadi kunci seberapa tinggi harga minyak mentah bisa naik, dan kejelasan tentang hal itu bisa sulit dipahami mengingat sinyal beragam pada pembukaan kembali ekonomi China. Tambah Edward.
Sementara itu, China telah melonggarkan pembatasan Covid-19, lonjakan kasus telah menekan harga di pasar minyak karena ketidakpastian atas pemulihan ekonomi China.
Kota-kota besar di China telah berlomba untuk menambah ruang rawat rumah sakit dan membangun klinik pemeriksaan demam ditengah meningkatnya kekhawatiran bahwa keputusan Beijing untuk membongkar rezim nol-Covid yang ketat dapat mengakibatkan kematian dan mutasi virus.