Harga minyak pada Senin 19 Februari 2024 melemah, ditengah kekhawatiran atas perlambatan permintaan yang terus membayangi. Seiring potensi gangguan pasokan lebih lanjut akibat dari serangan baru di Laut Merah.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS merosot 0,22% menjadi $78,29 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 0,12% menjadi $83,37 per barel.
Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi terhadap kapal tanker minyak di Laut Merah, Hal ini menunjukkan ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah.
Konflik yang terus meningkat di Timur Tengah, utamanya setelah terjadi perang Israel-Hamas. ini menjadi faktor pendukung terhadap naiknya harga minyak, karena serangan di Laut Merah menyebabkan penundaan pengiriman minyak ke beberapa wilayah Asia dan Eropa.
Tetapi menguatnya harga minyak mentah masih tertahan oleh kekhawatiran akan lemahnya permintaan minyak, terutama dalam menghadapi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dan memburuknya kondisi ekonomi di seluruh dunia.
Sementara itu, Suku bunga yang lebih tinggi juga menjadi pertanda buruk bagi permintaan minyak mentah, mengingat hal ini menghambat aktivitas ekonomi.
Adapun, Data yang dirilis pada minggu lalu menunjukkan produksi minyak AS tetap berada di rekor tertinggi lebih dari 13 juta barel per hari. Produksi AS yang kuat secara luas diharapkan dapat menutupi kekurangan pasokan yang timbul dari gangguan di Timur Tengah atau pengurangan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.