Minyak Anjlok Dipicu Menurunnya Permintaan Minyak Secara Global

Harga minyak pada perdagangan awal pekan Senin 16 Maret 2020 anjlok seiring meluasnya upaya global dalam memerangi dampak penyebaran virus covid-19 yang mulai ditetapkan. Epidemi virus memicu menurunnya permintaan minyak paling parah yang terjadi dalam sejarah pada komoditas minyak.

Dikutip dari laman Reuters, Harga minyak mentah Brent turun 5,11% di $32,12 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS anjlok 3,52% di $30,98 per barel setelah sebelumnya juga jatuh 25% pasca kegagalan perundingan Arab Saudi dan Rusia – tingkat penurunan terbesar sejak 2008.

Pasar minyak kini tengah menuju ke dalam kekacauan akibat guncangan dari permintaan dan penawaran. Perkiraan konsumsi minyak global dipotong secara dramatis ketika langkah-langkah pemerintah untuk mencegah meluasnya penyebaran pandemi virus yang telah membatasi pergerakan warga. Pada saat yang sama, produsen raksasa minyak telah memulai perang harga yang merusak setelah perpecahan aliansi OPEC+ yang melepaskan pasokan melimpah di pasar.

Ketakutan yang berkembang adalah bahwa konsumsi minyak rata-rata mencapai lebih dari 100 juta barel per hari pada tahun 2019, Namun kontraksi terbesar terjadi pada tahun ini, dengan mudah melampaui kehilangan nilai hampir 1 juta barel per hari selama resesi hebat tahun 2009 dan bahkan melampaui 2,65 juta barel pada tahun 1980, ketika ekonomi dunia jatuh setelah krisis minyak kedua.

Pembatasan perjalanan yang terjadi di seluruh dunia semakin diperketat pada awal pekan ini AS memperpanjang larangan bepergian memasukkan Inggris dan Irlandia. Australia mengatakan bagi negara manapun yang memasuki negara australia harus mengisolasi diri selama dua minggu, Spanyol memberlakukan penguncian dan Prancis menutup kafe dan restoran di wilayah setempat.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment