Minyak Anjlok ditengah Kekhawatiran Penurunan Permintaan Bahan Bakar

Harga minyak pada Jum’at petang 14 Januari 2022 melemah, ditengah kekhawatiran penurunan permintaan bahan bakar di China sebagai negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia, Hal ini terlihat dari lonjakan wabah Covid-19 terbaru varian omicron di China yang berpotensi mengurangi permintaan bahan bakar di negara tersebut.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS melemah 0,28% menjadi $81,89 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 0,07% menjadi $84,41 per barel.

Negara China sebagai konsumen minyak terbesar kedua di dunia telah memberlakukan kembali langkah-langkah yang lebih ketat dalam menangani wabah Covid-19 terbaru, Varian omicron yang telah menyebar dari Kota Tianjin ke Dalian.

Banyak kota di China, Seperti Beijing, Mendesak warganya untuk tetap berada di rumah selama liburan tahun baru Imlek. Mengingat bahwa ini biasanya merupakan musim puncak perjalanan, beberapa investor mengkhawatirkan permintaan bahan bakar.

Namun, Investor lain tetap optimis akan dampak omicron terhadap ekonomi global tidak akan berlangsung lama.

“Prospek dalam jangka pendek masih memiliki banyak risiko, tetapi optimisme tinggi bahwa itu akan sesaat, ungkap analis OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan.

Edword juga menambahkan, Ketika harga minyak berada di atas $80 per barel, Hal itu membuat tekanan bagi Gedung Putih untuk membuat tidakan dan langkah untuk melobi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau lebih dikenal OPEC+ untuk segera memenuhi kuota produksi.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment