Minyak Anjlok Imbas Warning Ekonomi China & Meningkatnya Cadangan AS

Harga minyak pada Kamis 07 Desember 2023 melemah lebih dari 3%, Setelah warning dari ekonomi China mengguncang pasar, Seiring tanda-tanda peningkatan secara tak terduga stok minyak AS.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS merosot 3,82% menjadi $69,56 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 3,46% menjadi $74,53 per barel.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dikenal OPEC+ sebagian besar telah mengecewakan pasar dengan rencananya untuk melanjutkan pengurangan produksinya pada awal tahun 2024.

Pemangkasan tersebut mengindikasikan bahwa pasar minyak tidak akan seketat yang diantisipasi pada awal tahun 2024. Hal ini juga terjadi ketika kekhawatiran atas memburuknya kondisi ekonomi di seluruh dunia mulai meningkat, yang diperkirakan melemahkan permintaan minyak di tahun mendatang.

Adapun, Data dari Industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak AS naik 594.000 barel dalam seminggu hingga 1 Desember, diluar ekspektasi untuk penurunan lebih dari 2 juta barel.

Data bensin juga menunjukkan peningkatan stok sebesar 2,8 juta barel, bersama dengan penurunan kecil stok distilat.

Namun, peningkatan cadangan yang kuat juga didorong oleh produksi minyak AS yang mencapai rekor tertinggi dalam beberapa minggu terakhir.

Sementara itu, Peringatan Moody terhadap China muncul setelah rilis data purchasing managers index (PMI) China melemah, yang mengisyaratkan bahwa aktivitas bisnis di negara dengan importir minyak terbesar di dunia ini masih lemah. Negara ini juga sedang berjuang dengan wabah baru penyakit pernafasan di kota-kota besar.

Kekhawatiran pasar kian meningkat dengan lemahnya data ekonomi dari sebagian negara-negara besar dunia. mulai dari Data PMI Jepang, AS, dan zona euro yang sebagian besar mengecewakan di bulan November.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment