Minyak Jatuh ditengah Kekhawatiran Atas Potensi Resesi Ekonomi AS

Harga minyak pada Rabu Petang 22 Juni 2022 melemah lebih dari 2%, ditengah kekhawatiran atas potensi terjadinya resesi ekonomi setelah bank sentral baru-baru ini menaikan suku bunga dan rencana Presiden AS ‘Joe Biden, untuk memangkas biaya bahan bakar untuk pengemudi.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS melemah 3,10% menjadi $106,11 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 2,85% menjadi $111,38 per barel.

Investor menilai kenaikan suku bunga yang dilakukan untuk meredam inflasi yang tinggi dapat menghambat pemulihan ekonomi karena pembatasan pandemi telah mereda.

Presiden AS ‘Joe Biden, pada Rabu diperkirakan akan meminta Kongres untuk mempertimbangkan penangguhan tiga bulan pajak bagi federal 18,4 sen per galon untuk bensin dan menyerukan negara bagian untuk menangguhkan pajak bahan bakar mereka, ungkap pejabat senior administrasi.

Anggota parlemen dari kedua partai besar telah menyatakan penolakannya untuk menangguhkan pajak federal.

‘Carsten Fritsch, Analis komoditas Commerzbank mengatakan, ‘jika berhasil’ pemotongan pajak kemungkinan akan mendukung harga dengan merangsang permintaan bensin.

Gedung Putih meminta CEO dari tujuh perusahaan minyak untuk membahas cara meningkatkan kapasitas produksi pada pertemuan minggu ini dan mengurangi harga bahan bakar sekitar $5 per galon karena mereka membuat rekor keuntungan.

Adapun, Pasokan global diperkirakan masih melambat dan menekan pertumbuhan permintaan, seperti yang ditandai oleh raksasa perdagangan Vitol dan Exxon Mobil Corp pekan ini.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment