Harga minyak pada hari Rabu petang 25 Januari 2023 menguat, didukung oleh harapan pemulihan permintaan bahan bakar dari China, Meskipun kekhawatiran akan resesi global dan tanda-tanda persediaan minyak di Amerika Serikat akan meningkat.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 0,67% menjadi $80,67 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 0,21% menjadi $86,31 per barel.
Pasar minyak terus mencerna prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi global terhadap tanda-tanda peningkatan permintaan China pada tahun ini. Karena negara importir minyak terbesar di dunia telah melonggarkan Anti-Covid awal bulan ini.
Akan tetapi, Serangkaian indikator ekonomi yang lesu di pasar minyak utama lainnya, terutama di negara AS dan Eropa, telah melemahkan optimisme atas pasar minyak mentah.
Menurut jajak pendapat Reuters pada hari Senin menunjukan stok minyak mentah dan bensin AS diperkirakan meningkat pada minggu lalu sementara stok sulingan diperkirakan turun.
Sementara itu, Data dari American Petroleum Institute (API) memperkirakan kenaikan pasokan minyak AS sebesar 3,4 juta barel lebih besar dari perkiraan pada minggu yang berakhir 20 Januari.
Adapun, Para analis memperkirakan kenaikan cadangan minyak AS sebesar 0,9 juta barel, yang telah tumbuh lebih besar dari perkiraan selama empat minggu terakhir.
Meningkatnya stok minyak AS menandakan bahwa pasar dalam waktu dekat diperkirakan masih akan tetap dibanjiri pasokan, yang berdampak negatif pada harga minyak. Tetapi penurunan yang berkelanjutan pada cadangan sulingan telah menunjukkan bahwa beberapa aspek permintaan minyak di negara ini tetap kuat.