Harga minyak pada Rabu 20 Desember 2023 menguat, ditengah tanda-tanda peningkatan stok minyak AS secara tak terduga. Hal ini menambah kekhawatiran pasar yang kurang ketat pada tahun 2024, meskipun ada peningkatan kisruh geopolitik di Timur Tengah.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 0,73% menjadi $74,48 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 0,63% menjadi $79,74 per barel.
Laporan data dari American Petroleum Institute(API) menunjukkan stok minyak AS secara tak terduga mengalami kenaikan dalam seminggu hingga 15 Desember.
Data API menunjukkan bahwa cadangan minyak AS meningkat 0,9 juta barel, membalikkan ekspektasi Analis untuk penurunan 2,2 juta barel.
Angka tersebut mengindikasikan bahwa pasokan AS tetap berlimpah hingga tahun 2024, saat produksi mencapai rekor tertinggi untuk mengisi kesenjangan produksi yang ditinggalkan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Sementara itu, Kapal-kapal yang melintas di Laut Merah di serang oleh kelompok Houthi yang didukung Yaman, Serangan tersebut berpotensi mengganggu pasokan minyak Timur Tengah.
Adapun, Amerika Serikat mengumumkan pembentukan gugus tugas angkatan laut untuk mengawasi wilayah tersebut, karena sejumlah perusahaan minyak dan operator pelayaran mengatakan bahwa mereka akan menghindari Terusan Suez dan mengambil rute yang lebih panjang di sekitar Tanjung Harapan.
Langkah ini mengisyaratkan potensi penundaan pengiriman bahan bakar ke Eropa dan melintasi Atlantik, mengingat sekitar 12% lalu lintas pelayaran global melewati terusan tersebut.
Serangan Houthi dilaporkan sebagai bentuk pembalasan atas perang Israel-Gaza, Setelah AS memveto mosi PBB untuk gencatan senjata dalam konflik tersebut.
Harga minyak rebound tajam dari level terendahnya lima bulan pada pekan ini, ditengah prospek gangguan pasokan yang lebih besar dari konflik ini, yang berpotensi menarik negara-negara Timur Tengah lainnya.